Bagaimana Jika

Bagaimana jika, seseorang yang selalu ramai, merupakan orang yang paling kesepian di antara kita?

Bagaimana jika, seseorang yang senang menyendiri, merupakan orang yang paling ramai dengan kesendiriannya?

Bagaimana jika, apa yang kita lihat, tidak seperti yang sebenarnya terjadi?

“Bagaimana jika,” kata yang membuat kita berpikir hal-hal yang tidak perlu. Kita berandai-andai, berharap mengubah sesuatu dengan pertanyaan tersebut.

Life is hard, don’t make it harder with unnecessary thinking.

Alam Takambang Jadi Guru

Alam terbentang menyediakan pelajaran yang berharga tentang hidup (Koleksi poto sorangan)

Alam terbentang menyediakan pelajaran yang berharga tentang hidup (Koleksi poto sorangan)

Untuk yang besar dan akrab dengan budaya Minangkabau pasti mengenal ini. Alam takambang jadi guru (Alam terbentang jadi guru). Peribahasa ini cukup berpengaruh bagiku, yang sering menghabiskan waktu di alam terbuka.

Bagi orang Minang, alam merupakan sebuah buku pelajaran yang terbentang, mengundang untuk dipelajari. Tidak hanya sebatas itu, ukiran pada rumah gadang pun mengambil pola dari alm, sebut saja itiak pulang patang (bebek pulang senja), kaluak paku (lekuk pakis), dan lainnya.

Dalam bidaran minang yang berjudul Pitaruah Ayah, Angku Yus Datuak Parpatiah menyampaikan beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari alam. Salah satunya belajar pada beringin. Pohon beringin tegak menjulang ke langit, dengan akar yang menghunjam dalam ke tanah. Beringin mengajarkan seorang pemimpin untuk teguh pendirian, mampu menjadi tempat berlindung dan bersandar orang yang dipimpinnya.

Beriringan dengan filsafah Minang, Al Quran juga mengajarkan kita untuk Iqra’, atau membaca. Ayat yang kita baca tidak hanya ayat yang tesurat, tapi juga y ang tersirat. Alam semesta merupakan salah satu ayat yang harus kita baca dan pelajari.

Salah satu ajaran alam yang melekat padaku adalah belajar dari lebah. Lebah mengumpulkan yang baik, yaitu sari bunga dan serbuk sari, lalu mengeluarkan yang baik pula. Sarang leba tidak pernah ada yang merusak tempat yang mereka tinggali. Manusia juga harus begitu, mencari rezeki dengan cara yang baik, mengeluarkannya pada kebaikan pula, dan tidak merusak lingkungan tempatnya hidup.

Aku menempatkan diriku sebagai seorang yang mau untuk terus belajar. Tapi cara belajar terbaikku adalah dengan berada di lapangan, merasakan sendiri pengalamannya atau mengamati hal-hal yang terjadi. Belajar di kelas makin ke sini terasa semakin sulit (emang dari dulu juga sih, hahahaha)

Melakukan perjalanan bagiku juga memberikan pelajaran hidup. Bahkan jika perjalanan dengan tujuan yang sama, tapi cerita yang muncul pasti akan berbeda. Obrolan dengan supir angkot, bapak-bapak yang sama-sama menumpang kereta, anak kecil yang sedang bermain gundu, kucing yang diam di atas pagar bahkan sebatang pohon mangga bisa memberikan hidup pelajaran yang berharga. Semua tergantung bagaimana kita bisa membuka mata lebar-lebar.

 

Alam Takambang Jadi Guru

Lapiak Takambang Main Kyukyu

Jimek Takambang Juara Satu

(Alam terbentang jadi guru

Tikar terbentang main kartu

Jimat (contekan) terbentang juara satu).

Dua bait terbawah adalah lelucon pas jaman-jaman sekolah.

 

Aku akan terus belajar, dan terus mencintai kamuuuu…

Ahahahahahay Icikiciw….

 

1minggu1ceritaa