Serial Televisi Barat Rekomendasi Pribadi

Menonton serial televisi barat menjadi hiburan alternatif bagi sebagian orang. Mereka yang sudah lelah melihat acara televisi nasional yang dipenuhi program-program tidak bermutu, menonjolkan cara hidup hedon, cerita-cerita tak bermutu dengan efek kayak tai.

Aku termasuk salah satu dari orang-orang yang menikmati tontonan serial televisi barat. Ceritanya lebih banyak variasi, dengan efek yang serius digarap, terkadang plotnya bikin kesel.

Berikut serial yang kurekomendasikan untuk ditonton, bagi yang minat dan mau memulai nonton serial. Khusus serial barat ya, sayangnya aku bukan penggemar serial Korea, kalau Jepang, paling yang berbau detektif, kedokteran, sejarah atau Tokusatsu. Hehehe.

Game of Throne

Tentu saja, serial ini wajib ditonton para penggemar cerita kerajaan abad pertengahan. Termasuk serial paling popular dengan jutaan penonton. Serial ini merupakan adaptasi dari seri novel Song of Ice and Fire karya George R. R. Martin

Tidak hanya peperangan yang ditampilkan, tapi juga konflik dan intrik politik, kisah cinta serta kisah-kisah lain. Plot ceritanya menarik, penulis serial ini berhasil memelintir konfliknya jadi tidak tertebak.

Jika kamu menonton episode-episode awal, jangan bosan dan kaget dengan adegan-adegan “uhuy” yang ada. Bersabarlah, maka kamu setelah itu akan tersedot ke dalam ceritanya

Leverage

Serial ini campuran antara komedi dan action. Bercerita tentang sekelompok penipu yang menipu penipu (apa cobak). Masing-masing anggota tim mempunyai spesialisasinya sendiri. Ada thief, grafter, hitter, hacker dan seorang mastermind.

Bersama-sama mereka membantu orang-orang yang dirugikan oleh berbagai macam scam dan con. Serial ini menarik untuk ditonton, tiap-tiap episode biasanya hanya mengangkat satu kasus, tapi ada juga yang bersambung. Ada komedi, aksi, intrik dan konflik tersaji dalam serial ini.

DC Series

Untuk penggemar super heroes, serial yang mengangkat tokoh-tokoh DC juga menarik untuk diikuti. Ada Green Arrow dalam serial Arrow, The Flash, Supergirl, dan DC: The Legend Of Tomorrow.

Cerita yang diangkat sedikit berbeda dari komik yang telah beredar. Bagi kamu penggemar komik DC, akan melihat sisi lain dari para superheroes ini. Oh ya, selain itu juga ada serial Gotham (tapi aku ga nonton)

Marvel Series

Marvel juga tidak mau kalah, mengeluarkan serial tersendiri. Ada Marvel: Agent of S.H.I.E.L.D, Marvel’s Agent Carter, Daredevil.

Aku cuma ngikutin Agent of Shield dan Daredevil sih. Yang menarik dari Agent of Shield ini, bukan mengangkat superheroesnya, tapi yang diangkat cerita dalam S.H.I.E.L.D-nya sendiri. Kita akan melihat kembali Agen Coulson, jatuh dan bangunnya organisasi ini. Jika mengikuti seri film-film Marvel seperti Ironman, Captain America, The Avenger dll, nanti akan nyambung dengan beberapa kisah yang diangkat dalam serial ini.

Hannibal

Kalian yang pernah nonton film atau baca  novel yang berjudul Silence of The Lamb dan Hannibal akan akrab dengan tokoh dalam serial ini. Serial ini bercerita tentang Dr. Hannibal Lecter psikiater jenius tapi psikopat. Waktu dalam serial ini sebelum fase di novel.

Jangan nonton jika kamu tidak kuat dengan kesadisan dan kegelapan serial ini, jangan nonton. Kebahagiaanmu serasa terhisap setelah menonton serial ini.

Person of Interest

Serial ini basisnya adalah action dan sci-fi. Sebuah ASI (Artificial Super Intellegent) yang mengamati seluruh aktivitas manusia, bertugas mencegah tindak terorisme. Tapi ceritanya bukan terkait hal tersebut.

Konflik dan keseruan serial ini akan memikat Anda. Membuat susah berhenti.

Sherlock

Mengangkat kembali tokoh Sherlock Holmes tapi pada masa sekarang, zaman modern. Diperankan oleh Benedict Cumberbatch dengan skill aktingnya yang apik, membuat banyak orang langsung jatuh cinta dengan tokoh Holmes.

Sebenarnya masih ada beberapa lagi serial-serial yang direkomendasikan, tapi entar-entar aja deh. Kalo lagi sadar, disambung di postingan (entah kapan) selanjutnya.

Selamat mengunduh, atau membeli DVD bajakannya, dan selamat menonton.

Percayalah, serial yang aku rekomendasikan ini ga ada yang jelek. Hehehehehe

MOS, ADA DAN TIADA

(gambar dari osolihin.wordpress.com)

(gambar dari osolihin.wordpress.com)

Pak Anies Baswedan melarang diadakannya Masa Orientasi Siswa yang mengandung unsur penindasan atau bullying. Terakhir aku baca sebuah artikel, pak Anies melarang siswa/anggota OSIS untuk menjadi panitia MOS, biarkan kegiatan ini diatur oleh guru-guru.

Masa Orientasi Sekolah atau MOS merupakan masa pengenalan bagi siswa baru. Tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah, tapi juga budaya dari sekolah tersebut. Sayangnya dalam pelaksanaan, kegiatan ini menjadi ajang penindasan oleh senior kepada yuniornya. Berbagai macam tugas yang tidak masuk akal, peralatan aneh-aneh yang harus dibawa ke sekolah serta kegiatan-kegiatan yang tidak mendidik seorang siswa.

Dulu ketika masih sekolah, aku (ketika itu menjadi pengurus OSIS) selalu mencaoba mencari pembenaran atas setiap tugas dan tindakan yang kami berikan kepada adik-adik yunior kami. Tes mentallah, membentuk supaya tahan banting atau hal-hal lain. Tapi ada beberapa hal yang waktu itu aku coba ubah.

Ketika aku kelas tiga SMA, aku melarang para senior untuk meminta coklat kepada yuniornya. Hal itu berhasil kami jalankan, tapi tugas-tugas lain yang aneh-aneh masih tetap berlaku. Namanya juga tradisi, susah untuk diubah.

Dahulu kami sangat yakin bahwa apa yang kami lakukan adalah demi kebaikan adik-adik yunior kami. Kami yakin bahwa kegiatan ini akan membentuk mental mereka sehingga siap menghadapi kerasnya dunia. Padahal, apa sih yang kami, anak SMA, pahami tentang kerasnya hidup? Bagi sebagian besar anak SMA, kerasnya hidup adalah tugas sekolah yang tak kelar dikerjakan, guru fisika yang galak atau persaingan mendapatkan idola sekolah. Paling banter tentu saja perseteruan abadi dengan sekolah musuh.

Di tahun-tahun akhirku di kampus, kusadari bahwa pelaksanaan MOS dan ospek tak lebih hanya sebuah misi balas dendam atas apa yang kami terima sebelumnya. Menjalankan tradisi yang tidak kami pahami maknanya, sekedar kesenangan mengisengi anak baru atau menunjukkan siapa yang berkuasa di sekolah/kampus.

Bagiku, MOS idealnya adalah sebuah wahana untuk mengenalkan anak-anak baru dengan sekolahnya, mengenal kakak kelas (dengan cara yang baik) serta memahami budaya dan tata karma yang berlaku di sekolah. MOS harus banyak diisi dengan permainan-permainan yang menyenangkan, menumbuhkan keakraban antara sesama anak baru, menjalin kerja sama dan belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Idealnya, MOS mempersiapkan adik-adik siswa baru supaya tidak gagap bersekolah di tempat yang baru.

MOS yang diisi dengan penindasan, bullying dan tugas-tugas tidak masuk akal, hanya akan melahirkan generasi penindas yang baru. Generasi yang hanya berani ngebully di jejaring sosial, tapi bungkam untuk berpendapat di dunia nyata.

Pengurus OSIS sebagai panitia MOS, bekerja sama dengan guru-guru harus mau dan mampu menjadi teladan untuk adik-adiknya. Bahkan sekolah yang pendidikannya semi-militer pun, kedisiplinan tidak boleh diajarkan dengan kekerasan.

Hukuman yang diberikan karena kesalahan siswa, harus yang mendidik tapi membuat jera. Hukuman fisik boleh diberikan, tetapi tidak boleh merendahkan martabat dan bertujuan menyakiti. Push-up, bending, lari keliling lapangan merupakan hukuman yang wajar, tapi tamparan, cacian, memberikan julukan-julukan yang tidak pantas bukanlah sesuatu yang mendidik.

Sekolah juga berperan dalam membentuk karakter seorang anak, apalagi sekolah menengah. Usia remaja merupakan usia yang kritis. Hormon, darah dan energi mereka masih sangat bergolak. Keingintahuan mencoba hal-hal baru harus disalurkan ke jalan yang benar.

Masa MOS bisa sangat menyenangkan. Belajarlah dari fasilitator-fasilitator training atau outbond. Mereka dituntut menguasai permainan-permainan yang membentuk kebersamaan, kerja sama atau hal-hal positif lainnya.

Bersyukurlah sekolah yang sudah bisa menjalankan MOS tanpa kekerasan dan penindasan. Untuk sekolah yang masih belum, inilah saatnya untuk berubah menjadi lebih baik.

Sejujurnya, saya menyesali apa yang pernah saya lakukan ketika menjadi panitia MOS, Ospek, PPAB atau apapun namanya ketika jaman sekolah dan kuliah. Pada akhirnya kami waktu itu hanya menjalankan tradisi, tapi membalutnya dengan seribu satu alasan untuk pembenaran kegiatan kami.

Mudah-mudahan niat baik pak Anies bisa diterima dan dijalankan dengan baik oleh siswa-siswa sekolah menengah di seluruh Indonesia

 

Darma Eka Saputra

SMP 1 Padang 1999-2002

SMA 1 Padang 2002-2005

Tek. Mesin ITB 2005

UKM-ITB 2005

KAM-Bumi Ganesha 2005