Menjadi Relawan

Menjadi Relawan
Sekedar pengen berbagi cerita/pikiran tentang menjadi relawan.
Kita definisikanlagi devinisi relawan (Volunteer). Menurut Wikipedia :
“A volunteer is someone who works for a community or for the benefit of environment primarily because they choose to do so. The word comes from Latin, and can be translated as “will” (as in doing something out of ones own free will). Many serve through a non-profit organization – sometimes referred to as formal volunteering, but a significant number also serve less formally, either individually or as part of a group.
Kita garis bawahi kata because they choose to do so, karena mereka memilih begitu. Kita simpulkan bahwa menjadi relawan itu adalah sebuah pilihan, dan dengan menjadi relawan kita harus memilih. Dalam bahasa pemrograman ada command if dan else (jika dan maka). Hidup sebenarnya juga seperti itu. Ada Jika, maka pasti ada Maka, jika ada sebuah pilihan maka akan ada resiko dan tanggung jawab yang harus ditanggung. Kita tidak akan bisa lari dari resiko pilihan kita tersebut.
Menjadi relawan adalah pilihan yang tidak mudah sebenarnya. Bekerja dengan azas kerelaan dan keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan. Mementingkan orang lain dibandingkan diri sendiri, berkorban waktu dan tenaga bahkan harta menjadi else dari if menjadi relawan. Tak jarang kepentingan kita akan bertabrakan dengan kepentingan/kewajiban kita. Bisa saja pada saat terjadi bencana kita harus memilih antara kuliah atau aktifitas yang dijalani sekarang atau turun ke lapangan. Bisa jadi aktifitas sosial yang kita jalani pada akhirnya memakan sebagian besar waktu kita.
Konsistensi adalah kuncinya. Kita bisa mulai melatih diri dengan memprioritaskan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak, mulai mengingat-ingat lagi amanah sebagai seorang relawan.
Pertanyaan yang paling mendasar ketika kita menjadi relawan (bahkan dalam mengambil sebuah pilihan) adalah “Kenapa”. Pertanyaan ini mempertanyakan niat dan tujuan kita mengambil sebuah pilihan. Jika niatnya salah, maka akan salah pula hasil yang kita dapatkan dari pilihan kita tersebut.
Kenapa kita menjadi Relawan, kenapa kita ikut dalam organisasi Relawan, dan pertanyaan kenapa lainnya. Jika tiba-tiba semangat kita untuk membantu orang lain surut, ingat lagi pertanyaan kenapa tadi. Ingat lagi tujuan awal kita ingin menjadi relawan.
Ini hanya sebuah pemikiran saja, melihat tidak mudahnya mempertahankan komitmen menjadi relawan. Ilmu ikhlas yang kita aplikasikan dalam menjadi relawan itu tidak mudah sama sekali. Tapi kita bisa belajar menjadi ikhlas dengan menjadi relawan.