Ramadhan ke 21

Sebuah renungan untukku:


Ini Ramadhan yang ke 21 dalam hidupmu.

Berapakah yang berbekas dalam hidupmu??

Berapakah yang telah menjadikanmu lebih baik??


Sudah cukupkah bekalmu?

Apakah Kau berani menghadap-Nya dengan bekal yang sedikit ini?


lalu apalagi yang kau tunggu?

Jika kau menunggu matahari terbit besok,

siapa yang bisa menjamin kau masih bisa melihat mentari esok?


Jika kau menunggu malam ini,

siapa yang akan menjamin jantungmu masih berdenyut kencang


Tetapkan hatimu, kukuhkan niatmu.

Menjadi baik itu gampang, tapi menjadi lebih baik itu sulit.


Postingan Ke 120

Tak terasa total postingan gw udah mencapai 120. Sejak 4 Mei 2007, postingan pertama gw. Yah, walaupun banyak yang isinya ga jelas dan ga penting, ga masalah. Sejujurnya gw bukan orang yang mahir memindahkan isi pikiran kedalam bentuk tulisan. Bahkan kalau Dosen TTKI gw ngeliat blog gw, pasti langsung mencak2 dia. Apalagi Dosen B. Inggris.

Bagi gw, kalau emang pengen nulis, ya nulis. Gw ga pernah membatasi tulisan gw minimal berapa halaman, atau isinya harus ini, harus itu. Suka-suka gw aja sih. Kalau lagi pengen nulis, ya nulis, kalau lagi ga pengen nulis, ya cuma ngeliatin blog orang2 aja.

Postingan gw ga sebagus punyanya Raditya Dika, atau Pidi Baiq (kalau ga mau dibilang Gokil). Ga seberbobot postingan2 Sodari n sodara gw di link sebelah ini —>>>

Tapi sejauh ini menulis itu cukup menyenangkan. Bebas ngeluarin uneg2 (ya, ga semua sih, yang pribadi banget pasti disimpan di “Buku Khusus”), bebas nulis apa saja (asal sopan, tul ga?)

Eh, sebenarnya blog pertama gw bikinnya di Friendster lho, tapi sejak saudari2 gw dari IF meracuni untuk pindah ke WordPress dengan berbagai iming2 kemudahan, ya ikut aja. Akhirnya, udah setahun lebih, masih terpelihara walau gw sendiri cuma bisanya nulis doang, ga bisa ngoprek2 blog ini lebih jauh. Males sih sebenarnya.

Mungkin 5 atau sepuluh tahun lagi blog ini masih terpelihara, masih rajin nulis, dengan konten yang lebih berbobot (harusnya atau sebaiknay sih?).

Kesimpulannya, ternyata menulis itu gampang kok, asal ga ngebatasin diri aja dalam nulis.


nb: Semua tulisan ini masih belum di uji kebenarannya. Kalau ada kesamaan fakta, sumpah, itu kebetulan (atau kesalahan? atau kebeneran? au ah… :D) belaka (belaka ini apa sih artinya??)

Mie Bledegh

Tadi siang, waktu jalan2 ke Palasari sama si Sandi nemu warung baso di Jl.Banteng no 65. Namanya Mie Bledegh. Sebenarnya ada beberapa jajanan juga di sekitar jalan itu, tapi karena melihat harga yang ditawarkan Rp.5000, jadinya tertarik.

Ternyata di warung itu, yang berkesan warung rumahan, hanya ada dua menu makanan yang disajikan, selain minuman yang menyediakan beberapa pilihan. Mie Baso, dan Yamien. Dan ada dua pilihan porsi Porsi A (Rp.5000) atau porsi B (Rp.7500). Akhirnya kami memesan mie Baso Porsi A.

Mienya enak, kayaknya bikinan sendiri, lembut, dan dengan kuah yang terasa bumbunya. Bahkan cuma perlu ditambahkan Sambel, atau kecap, tergantung selera. Basonya sendiri kenyal, kemungkinan kandungan dagingnya lebih banyak dari Baso biasanya. Rasanya sih, ga salah pilih tiba-tiba makan di sana.

Cuma rasanya porsi A ga cukup bwt gw yang porsi makannya “agak” banyak. Lain kali mesen yang porsi B ah, sekalian mau nyoba Yamien nya.

Warungnya bersih, walau ga terlalu besar, pelayanannya pun cukup bagus dan memuaskan. Cuma sayang, posisinya yang agak jauh dari ITB bikin gw mikir 2 kali klw mau kesana lagi, kecuali sekalian mau ke palasari. Kalau naik Damri DU-Jatinangor, lama. Kalau naik Angkot, dua kali angkot, lumayan nendang kantong tuh.

Yah, kalau ada yang mau traktir sih, ga masalah. Heheheheheheehhe

4 My Sist

Well, I’m really2 happy 4 u

Finally u find ur love.

I hope this is ur true love, n be the last.


Don’t u know, when I get ur message

i’m really happy, n my tears drop 4 ur happiness…


may 4WI give the best 4 ur live

my beloved sister….

INKM ITB 2008 Selesai

Akhirnya INKM ITB 2008 selesai juga. Banyak hal yang telah gw rasakan, banyak hal yang telah gw alami, dan juga banyak yang gw pelajari. Gw sadar kalau ITB itu bukan hanya UKM dan Tek.Mesin doang. Selama ini gw jadi katak di bawah tempurung. Ada banyak hal yang ga gw ketahui.

“Emang setelah loe ikut INKM loe jadi tahu banyak hal?”

“Ga, gw malah jadi sadar klw ga tahu tentang banyak hal”

Gw jadi takut kalau ntar ditanya2 ama teman2. Gw takut ketidaktahuan gw malah menjerumuskan ke arah yang salah. Ketika gw dulu pernah ngerasa “Gw tahu tentang Kaderisasi”, ternyata pengetahuan gw tak lebih dari seupil.

Tapi seperti yang gw tulis tadi, ada banyak hal yang gw dapatkan. Dapat teman, dapat kenalan baru, pengalaman baru, tambahan di CV (hehehehehehe).

Jujur, gw ga ngerasa puas dengan akhir INKM ini. Bwt gw, gw ngerasa gagal dalam INKM ini, gw belum kerja maksimal. Maaf banget bwt Aul yg udah mempercayai gw (sorry ul, gw blm bisa jadi sekjend yang baik), maaf bgt buat anak2 di bawah kesekjend-an, maaf bgt bwt anak2 konten, dan eksternal. Yah, tapi setidaknya gw ga nyesel pernah ada di INKM ini.

Oh ya, ada beberapa hal yang gw salut dalam INKM ini. Contohnya ketika Closing INKM dan pemulangan, gw bener2 ngeliat semua Himpunan (kecuali HMM sih), bergerak bersama, walaupun itu karena ada hal yang darurat terjadi. Anak2 lapangan yang rela ga makan, dan jatah makan mereka dikasihkan ke MaBa yang ga dapet makan. Para DanPas, DanYon, PanSus, dan DanLap yang seminggu begadang bikin teklap, paginya kumpul, ampe lupa mandi.

Tapi entah kenapa, gw masih merasa belum sreg dengan himpunan gw yang menarik diri dari INKM, bahkan menarik semua kadernya dari INKM. Gw ga rela aja ada orang yang ninggalin temannya yang lagi kerja. Sesalah2nya panitia, ga akan salah sampai menjerumuskan 2008 kan?? Yah, terkadang gw rada sebel, ketika dalam forum, orang2 ngomong, tapi ga pernah tahu kondisi di dalam. Orang yang ga pernah terlibat ngomong seakan dia tahu akan segala hal. Bahkan orang yang pernah ada di dalam sistem ini berbuat dan bertindak seakan tak pernah tahu kondisi. Memang paling enak berada di luar sistem, tapi pola pikir dua arah itu pnting.

Ah, sudahlah. Kalau gw terusin, ntar jadi melebar kemana-mana lagi..

“Generasi yang sukses adalah generasi yang melahirkan generasi yang lebih baik dari generasinya”

Pertanyaannya:”Apakah gw udah termasuk dalam generasi yang sukses itu?”

Nginget Ulang Tahun??

Gw punya kebiasaan buruk, ga pernah nginget2 ulang tahun orang-orang di sekitar gw. Ga tahu kenapa, ga pernah hapal gitu. Paling banter simpan di reminder HP, itu pun cuma orang-orang tertentu saja. Makanya gw jarang banget SMS utk ngucapin selamat Ulang Tahun, kecuali orang yang deket ama gw (yang agak istimewa).

Karena itu, gw ga terlalu masalah klw ada orang-orang yang lupa akan Ultah gw, lha wong gw sendiri aja sering lupa. Sebenarnya itu ga bagus juga sih, kadang ada orang-orang yang ngerasa di cuekkan.

Hari ini aja, gw nyaris melupakan UlTah 3 orang terdekat gw. Dan gw telah melupakan UlTah Mantan gw.

Jadi kepada sodara-sodara yang ngerasa Ultahnya dilupain ama gw, harap maklum aja ya, kapasitas otak terbatas nih. Juga kapasitas HP, apalagi pulsa.

heheheheheheeh

Anyang (urap) Daun Pepaya

Tau kan dengan urap?? Klw di daerah gw, namanya anyang. Bisa pake daun singkong, atau daun pepaya rebus. Mau nambah tauge juga boleh. Kalau pakai daun pepaya, makan citarasanya akan semakin nikmat. Gabungan antara pahit daun pepaya, pedasnya cabe, dan kecutnya jeruk nipis benar-benar mengundang selera makan.

Bahan2:

1. Daun pepaya (lebih bagus klw pucuk2nya saja), dan bunga pepaya jantan.

2. Cabe merah

3. Bawang merah

4. Kelapa parut

5. Jeruk nipis

Cara ngebikin:

1. Rebus daun pepaya hingga empuk. Kalau ga terlalu suka pahit, merebus daun pepaya sertai dengan daun kedondong. Tambahkan sedikit garam

2. Kelapa parut disangrai hingga kering kecoklatan dengan api kecil. Harus selalu diaduk, biar ga gosong sebelah.

3. Cabe merah, dan bawang merah, biar lebih afdhol, direbus juga. Lalu digiling ampe bener2 halus. Lalu tambahkan air perasan jeruk nipis. Jeruk nipisnya agak banyak aja, biar pedes dan asamnya pas.

4. Lalu giling juga kelapa parut dan cabe giling tadi, hingga agak halus.

5. Setelah itu, aduk dengan daun pepaya rebus tadi, hingga merata. Sajikan.

6. Kalau mau agak bersantan, panaskan santan kental, masukkan kelapa parut yang udah digiling dengan cabe, tunggu mendidih, dan masukkan daun pepaya rebus tadi. Ga usah terlalu lama masaknya, langsung sajikan saja dengan nasi dan lauk.

Selamat menikmati.

INKM, under pressure…!!!!

INKM (Inisiasi Keluarga Mahasiswa) ITB 08 bentar lagi. Apa sih INKM itu? Ya, kalau kasarnya sih, sama aja kayak OSKM tahun-tahun sebelumnya. Penanaman nilai-nilai kemahasiswaan ke ITB 2008, penyadaran akan realitas bangsa, dan menginisiasi untuk kaderisasi berikutnya di Unit atau Himpunan.

“Trus kenapa under pressure??”a

Ya, karena jabatan gw sebagai SekJend, dan kata ketuanya, Aul (Kriya tekstil 05), gw adalah orang kedua di kepanitiaan ini, menyebabkan gw harus memberikan perhatian lebih terhadap kepanitiaan ini. Dan permasalahan di dalam kepanitiaan ini sendiri ternyata emang memberikan tekanan yang berbeda.

Kalau di runut dari awal terbentuknya kepanitiaan,

1.Kordiv logistik dak wakil bisang 3 yang belum ketemu. Sampai muker pertama di rumah aul, koordiv logistik masih dalam tahap pencarian. Cuma yang paling sebel itu ketika nyari-nyari wakil bidang 3. Ya, heran aja sih, kok bisa temen2 05 yg blm KP pada ga mau ngebantuin temennya sendiri. ga usah mikir yang muluk2 lah. Ngebantuin temen aja dulu.

2. Wakil Bidang 2 (konten) yang menghilang 2 minggu dari kepanitiaan, sementara saat itu lagi sibuk-sibuknya nyusun materi, acara, dan masalah dari massa kampus. Sementara bidang 2 bener2 butuh perhatian lebih.

3. Kisruh di panitia OHU. Ada yang ga sepaham dengan pikitran aul, dan malah merusak flow di kepanitiaan secara keseluruhan. Dan akhirnya setelah ia memutuskan untuk keluar, setidaknya masalah agak mereda.

4. Himpunan gw sendiri memutuskan untuk menolak dan tidak mendukung acara ini. Bahkan menarik semua kader HMM dari INKM. Untungnya yang 06 dan 05 pada ga mau keluar dari kepanitiaan INKM. Cuma 07 nih yang agak bermasalah. Cuma sisa 3 orang klw ga salah. Gw ga bakal mau ditarik dari INKM, gw ga rela ninggalin temen gw di saat acara udah hampir mulai.

5. List logistik yang molor abis, duit dari Rektor yang ternyata cuma turun 8 juta, ga ada sponsor yang ngambil paket, kurang duit sekitar 40 jutaan lagi.

Argh…. Pusing euy, takut bgt acara ini ga sukses. Gw udah mulai ga bisa nahan emosi, rakor udah mulai ngamuk2, kemaren ada yang kena damprat. Padahal ga harus kayak gitu banget setelah gw pikir2 lagi. Berarti manajemen stress gw harus diperbaiki. Gw udah bener2 blank nih mo nulis apa. Banyak sih yang mau gw bikin, tapi ga tahu mau mulai dari mana. Semua belibet di pikiran nih.

Tapi gw dapat dukungan moral dari seorang teman. Dia ngirim SMS yang bunyinya kayak gini.

” 4WI tahu saat kau lelah, saat terasa beban sangat berat. 4WI tahu ketika kau merasa sendiri, 4WI tahu betapa banyak tangismu.

Ingatlah, di manapun kau berada dan apapun yang kau hadapi, 4WI mengetahui.

Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (An Nahl 96)”