Sinetron Indonesia

Beberapa hari ini, selama gw di padang gw terus dijejali dengan sinetron-sinetron kejar tayang setiap malamnya. Maklum, di rumah pada ngikutin, dan gw kepaksa ngikutin.

Yang gw perhatiin, hampir di setiap episode pasti ada air mata yang bercucuran, selalu ada yang nangis.

Ok, sebelum kita ngomongoin lebih jauh, kita coba kaji lagi.

Sekarang trend-nya judul sinetron Indonesia itu kayak Telenovela jaman dulu. Make nama orang. Diawali oleh “Intan” klw ga salah, trus diikuti oleh nama-nama lainnya. Klwdulu kita lihat di telenovela yang kayak gitu, ada Alicia, MariaMercedes,Marimar, de el el.

Berikutnya pengambilan gambar sinetronpasti satu-satu orang. Sangat jarang dalamsekali shoot, langsung 2 orang atau lebih. Ga tahu pasti juga sih, tujuannya apa, mgkn biar siartisnya ga kagok kali ya, biar ga ketahuan klw ternyata dia ga bisa acting dengan lawan main.

Terus, jalan ceritanya pasti ga jauh-jauh dari anak pungut, cinta yang ga direstui karena beda kelas/kasta, kecelakaan,trus hilang ingatan, difitnah, dan segala omong kosong lainnya.

OOps, tunggu, masih ada sinetron di stasiun TV “I”, yang full effect, trus di dubbing, lalu tiba-tiba ada nyanyi2 nya. Udah kayak film India aja..

G tahu juga sih,apa orang-orang ini udah ga punya ide lain lagi untuk bikin acara tivi yang mendidik. Acara-acara itu umumnya SAMPAH aja, ga ada maknanya. Tapi masih ada aja yang suka, sinetron-sinetron yang menjual mimpi kek gitu.

Kasihan aja ama bocah-bocah yang ikutan nonton acara-acara kek gini. Kecil-kecil udah pacaran, cara berpakaian yang ga banget, cerita-ceritayang ga masuk di akal. Mau jadi apa generasi mendatang yang dircuni oleh acara-acara kayak gini??

Mending ga usah punya tipi ajadeh kalau gini mah

Hitam

Htam, warna favorit gw. Banyak yang protes, karena sebagian besar baju gw berwarna hitam.

Ga tahu sih, kenapa, tapi suka aja ama hitam. Kesannya cool, kalem, dan misterius. Ga ada yang tahu apa yang ada di balik warna hitam itu.

Hitam tidak berarti kotor, awan hitam menandakan akan turunnya hujan.

Bingung mau nulis apa lagi, iseng aja pengen nulis sih. Intinya mah , “I love Black”

Rintihan Doa

Allah,
hatiku merintih, menangis
mendengar saudaraku dizhalimi…
Anak-anak, wanita, orang tua
tanpa pandang bulu dibunuh.

Andai aku punya kekuatan,
akan kupenggal semua kafir terkutuk itu
kurajam, kubenamkan ke bumi.

Tapi saat ini hanya doa yang bisa kukirimkan,
selamtkanlah saudara-saudara ku,
berikan mereka ketabahan,
dan hancurkan kamu penjajah itu dan pendukungnya.

Apakah Allah merindukan Mujahid-Nya untuk segera bersua?

Dunia Ini Makin Aneh

Dunia ini kurasakan makin aneh saja. Sekelompok orang mencaplok tanah sebuah negara berdaulat, dan kemudian mengakui tanah tersebut sebagai negaranya. Bertahun-tahun konflik terjadi da sampai sekarang masih belum terselesaikan. Bahkan awal tahun ini dengan sombongnya melakukan agresi ke Palsetina. Seperti Agresi Militer Belanda dulu kayaknya. Ratusan warga sipil tewas, bahkan anak-anak pun jadi korban.

Dan bahkan sudaranya sesama negara muslim atau dominan Islam pun tidak tergerak untuk bertindak. Kalau hanya mengeluarkan kecaman-kecaman, ponakan saya yang SD pun juga bisa mengecam. Ya 4WI, bahkan saudara sesama muslim sendiri tidak tergerak untuk membantu. Alasannya tidak mau dianggap terlibat.

Sungguh, sampai sekarang aku belum bisa mengerti maksud Mu. Jutaan orang telah mengutuk Israel dan mendoakan Palestina, tapi belum nampak tanda-tanda balasan untuk negara Biadab itu. Mungkin 4WI menunggu para mujahid bersiap mengangkat senjata.

Suatu sudut negaraku diguncang gempa, sudut yang lain kebanjiran. Kasus mutilasi semakin marak, seakan-akan nyawa manusia tak ternilai lagi harganya. Orang-orang semakin berani mengakui kalau dia mencintai sesama jenis. Anak bau kencur dinikahi dengan alasan saling mencintai. Anak sendiri diperkosa, Bapak kandung dibunuh, Korupsi dan suap, anak muda semakin tidak bermoral. Berpakaian seenak udelnya aja, nampak ini, nampak itu. Drugs dimana-mana, kemiskinan, kejahatan.

Ratakan saja dunia ini, biar kembali ke jaman batu. Biar damai lagi di bumi, dan ibu Bumi bisa bernapas lega.

Sekelumit Tentang Hidup

Hidup itu seperti laut, selalu bergelombang. Kadangkala mengalami pasang, kadangkala surut.

Ya, itulah hidup, tak pernah statis, selalu dinamis. Hidup adalah pergerakan kalau kata beberapa orang. Dan hidup mengalami siklus pasang surut. Mungkin kita pernah merasakan saat-saat terendah, kadang kita merasakan saat-saat terindah dalam hidup kita.

Dan perjalanan hidup seperti jejak di tepi pantai, akan dihapus oleh ombak waktu. Lama kita dikenang tergantung seberapa dalam kita menorehkan jejak kita.

Saat kita meninggalkan dunia ini, kenangan akan kita akan segera dihapus oleh waktu. Tapi lama kenangan kita dihapus tergantung berapa dalam kita menorehkan sejarah dalam hati penerus-penerus kita. Kita lihat seperti para pahlawan, mereka menorehkan jejak yang sangat dalam sehingga sampai sekarang pun kita masih bisa mengenangnya. Tapi jika kita hidup hanya untuk diri kita saja, dalam waktu yang singkat, kenangan kita akan segera dilupakan. Jadi siapkah kita menorehkan sejarah??