Budaya Tatap Muka

Gw pernah baca di suatu artikel, salah satu dampak buruk kemajuan informasi teknologi yang sangat pesat adalah berkurangnya budaya tatap muka. Budaya tatap muka ini maksudnya adalah bertemu dan berinteraksi langsung face to face sama orang lain.

Gadget yang semakin canggih, dan koneksi Internet yang makin merajalela akan semakin membuat kita mabuk kepayang oleh dunia maya. Bahkan pekerjaan pun bisa kita lakukan di rumah, hanya tergantung koneksi internet saja.

Berkurangnya budaya tatap muka membuat kita kadang susah untuk percaya pada orang lain. Walaupun saat berbalas wall sudah seperti teman akrab, tapi pada saat bertemu, akan lain ceritanya. Selain itu akan mengakibatkan kita lupa cara bergaul, lupa cara berinteraksi langsung dengan orang lain.

Salah satu trik mendapatkan kepercayaan dari orang lain adalah menatap mata lawan bicara. Jika semakin jarang bertemu, interaksi juga semakin jarang, dan menimbulkan keapatisan terhadap orang lain.

Makanya gw kadang ngerasa ga sreg kalau ada rapat via conference, karena makna dari rapat (meeting = bertemu), ga dapat. Ga akan terasa nikmatnya tertawa bersama-sama dalam satu ruangan/tempat, indahnya berkenalan dengan langsung dan bertatap mata.

Gak kebayang kalau semua bisa kita lakukan melalui internet, mungkin ga bakal ada orator kali ya, semuanya melalui wall.

PilPres 2009/2014

Pemilu presiden RI sudah di depan mata. Tiga pasangan capres dan cawapres sudah mulai melakukan kampanye. 2 orang capres pernah jadi presiden, 1 orang capres adalah wakil presiden sekarang. 2 orang awapres adalah tokoh penting militer, 1 orang tokoh ekonomi Indonesia. Yang mana yang akan anda pilih?

Saatnya menjadi pemilih yang cerdas. Waktu pemilu pertama yang saya ikuti, bener-bener belum cerdas dalam memilih, maklum, pemilih pemula. Dan saya yakin, sebagian besar pemilih pemula sekarang belum terlalu peduli siapa yang akan dia pilih. Ayo, cermati biografi masing-masing calon, apa yang dibawanya untuk Indonesia 5 tahun mendatang. Cermati track record masing-masing, dari sana kita bisa tahu seperti apa orang yang akan memimpin negara kita nantinya.Jangan sampai salah pilih, mungkin dia mimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan, tapi mungkin efeknya bisa 10-15 tahun sesudahnya.

Jangan pernah berpikiran untuk GolPut. Tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin yang baik, dan mampu memajukan RI ini. Jangan nanti lepas tanggung jawab. Kalau kata teman saya “Jangan bisanya cuma mencela dan mengkritik saja, kamu kalau disuruh maju belum tentu juga bisa dan mampu”. Intinya mah, coba berpikir positif, dan bener-bener cermati dan amati masing-masing calon. Gapapa juga ngikutin acara debat dan segalam macamnya itu, liat seperti apa sih pola berpikir mereka.

Kalau saya sih, sampai saat ini masih bingung mau milih calon yang mana. Bagaimana dengan anda?